PIALA Dunia 2022 berakhir dengan kemenangan dramatis Argentina melawan Prancis. La Albiceleste – julukan Timnas Argentina – sukses keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 usai mengalahkan Prancis dengan skor 4-2 lewat adu penalti di Stadion Lusail, Senin (19/12/2022) dini hari WIB.
Sosok Lionel Messi tentu saja menjadi pusat perhatian. La Pulga – julukan Lionel Messi – menjadi bintang utama Argentina di sepanjang turnamen. Keberhasilan Argentina pun dirayakan dengan Messi bak seorang pahlawan.
Ia berhasil membawa pulang trofi Piala Dunia ke Argentina yang sempat terhenti sejak 1986 silam. Tentu ada begitu banyak perjuangan yang dilalui Messi hingga berada di titik sekarang.
Messi dinyatakan menderita Growth Hormone Deficiency (GHD) pada umur sembilan tahun. Penyakit ini umumnya dikenal dengan sebutan kekurangan hormon pertumbuhan. Penyakit ini bisa mengakhiri karier sepakbola Messi bahkan sebelum dimulai karena fisik La Pulga akan berhenti tumbuh saat berumur 11 tahun.
Saat itu, tinggi Messi baru menyentuh 127 cm. Jika penyakitnya tidak disembuhkan, Messi dipastikan tidak bisa menjadi pesepakbola profesional. Akan tetapi, keluarganya dan klub Messi saat itu, Newell’s Old Boys, tidak punya biaya untuk pengobatan La Pulga yang bisa menyentuh 900 ribu USD per bulan.
Awalnya biaya pengobatan Messi ditanggung asuransi kesehatan dan jaminan sosial dari Acindar Foundation. Namun karena permasalahan yang kompleks, akhirnya Messi memilih pindah klub yang bersedia membiayai pengobatannya yaitu Barcelona.
Dikutip dari Clevel and Clinic, Growth Hormone Deficiency terjadi karena sebuah kelenjar bernama hipofisi tak mampu melepaskan hormon pertumbuhan yang cukup. Kondisi ini dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi, anak hingga dewasa.