Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harry Sebut Meghan Markle Keguguran akibat Stres, Apa Hubungan Keduanya?

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Sabtu, 17 Desember 2022 |19:20 WIB
Harry Sebut Meghan Markle Keguguran akibat Stres, Apa Hubungan Keduanya?
Harry dan Meghan, (Foto: Tangkapan layar Youtube Ms.Mojo)
A
A
A

PANGERAN Harry mengungkap kisah di balik keguguran yang dialami sang istri, Meghan Markle pada Juli 2020.

Dalam tayangan episode keenam acara dokumenter Harry&Megan di platform OTT tersebut, Harry meyakini, keguguran yang dialami Meghan saat itu disebabkan karena stress yang dialami karena bombardir pemberitaan terkait keduanya kala itu.

“Apakah kita benar-benar tahu bahwa keguguran itu disebabkan oleh itu? Tentu saja tidak, tapi mengingat stres yang disebabkannya, kurang tidur dan waktu kehamilan saya dapat mengatakan dari apa yang saya lihat, bahwa keguguran disebabkan oleh apa yang mereka coba lakukan pada Meghan,” kata Harry, dikutip dari Healthline, Sabtu, (17/12/2022).

Jika dilihat secara medis, lantas apakah stress cukup berpengaruh terhadap kondisi kehamilan sehingga bisa mengakibatkan dampak fatal seperti keguguran?

Saat hamil, tubuh seorang wanita memang akan mengalami banyak perubahan saat hamil. Salah satunya, perubahan hormon yang bisa mempengaruhi suasana hati atau mood. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa ibu hamil lebih rentan stres.

Sebenarnya, mengalami stres saat masa kehamilan merupakan hal yang wajar asalkan masih dalam batas kadar normal. Namun akan jadi berbahaya adalah jika stres yang dialami tersebut sudah berlebihan atau terjadi secara kontas, terus-menerus.

Dikutip dari Alodokter, beberapa riset lain telah menunjukkan bahwa para wanita yang kerap mengalami stres selama masa kehamilan, khususnya stres yang tidak terkontrol, memang memiliki peningkatan risiko untuk mengalami keguguran hingga mencapai sekitar 42 persen.

Ada teori juga yang menyebutkan bahwa stres berlebihan selama hamil, bisa memicu terjadinya kelainan genetik atau masalah pada kromosom janin, yang kemudian akhirnya bisa memicu jadi penyebab janin mengalami penyakit bawaan lahir atau bahkan meninggal dunia.

Hingga saat ini, bahaya stres saat hamil dan kaitannya secara langsung dengan peningkatan risiko terjadinya keguguran memang masih menjadi perdebatan para ahli.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, keguguran atau keguguran dini, terjadi pada sekitar 10 persen kehamilan yang disadari. Perkiraan lain menunjukkan bahwa, jumlahnya lebih tinggi karena banyak kehamilan berakhir sebelum wanita tersebut sadar kalau dirinya sedang mengandung.

 Merujuk pada satu analisis yang diterbitkan pada tahun 2017 menemukan bahwa, risiko keguguran secara signifikan lebih tinggi pada wanita yang mengalami tekanan psikologis yang intens.

BACA JUGA:Sederet Mitos Tentang HIV/AIDS, Nomor 5 Paling Sering Terdengar 

“Menurut kami jenis stres yang paling terkait dengan keguguran adalah stres kronis, dari hal-hal seperti trauma, rasisme struktural dan ketidakadilan, kekerasan, dan kemiskinan,” kata Dr. Arianna Cassidy, spesialis kedokteran ibu-janin di Departemen Kesehatan Obstetri & Ginekologi di University of California, San Francisco, mengutip dari Healthline.

Meski data menunjukkan bahwa orang hamil yang mengalami stres lebih mungkin mengalami keguguran, namun belum diketahui secara pasti bagaimana stres dapat secara langsung menyebabkan keguguran. Stres, dan pengaruhnya dikatakan sangat sulit untuk diukur.

“Sangat sulit untuk mempelajari stres dan pengaruhnya terhadap kehamilan, karena stres adalah konsep yang luas,” tambah dr. Arianna

Dijelaskan lebih lanjut, dari penelitian menunjukkan bahwa stres psikis memang bisa mengganggu banyak fungsi tubuh. Mulai dari kesehatan metabolisme, fungsi kekebalan, dan sistem pembuluh darah. Hormon stres, seperti kortisol, kemungkinan juga punya efek langsung pada kesehatan plasenta.

Stres juga dapat menghambat produksi progesteron, yakni hormon yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat. Diketahui, bahwa kadar progesteron yang rendah dikaitkan dengan keguguran.

Dokter Cassidy menambahkan, stres bisa memengaruhi kesehatan dengan cara lain, seperti mengubah pola tidur, mengubah pola hidup sehat, mengubah cara makan seseorang dan membuat orang jadi cenderung minum alkohol.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement