Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mandi Malam Bisa Bikin Paru-Paru Basah, Mitos atau Fakta?

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 16 Desember 2022 |19:37 WIB
Mandi Malam Bisa Bikin Paru-Paru Basah, Mitos atau Fakta?
dr. Tirta, (Foto: Tangkapan layar Youtube dr. Tirta)
A
A
A

MANDI saat larut malam, sebagian orang menyakininya bisa membuat paru-paru menjadi basah. Nah, pembahasan soal anggapan-anggapan seputar kesehatan ini, yang jadi salah satu bahasan dr. Tirta sebagai praktisi kesehatan dan sport enthusiast, melalui kanal YouTube miliknya.

Lewat segmen #SuaraTirta yang diunggah kali ini, dr. Tirta membagikan beberapa pengetahuan mengenai mitos-mitos yang beredar seputar kesehatan dan olahraga yang kerap terjadi misleading bagi masyarakat awam.

Mitos pertama, soal kebiasaan mandi pada malam hari setelah berkeringat akan menyebabkan paru-paru basah. Dengan jelas, dr. Tirta mengatakan bahwa mitos tersebut adalah hoaks karena paru-paru basah disebabkan karena infeksi virus atau bakteri.

“Ketika kalian keringat, kalian hapus dulu keringatnya, baru mandi. Kenapa nunggu keringetnya nguap dulu? Ya supaya penguapannya maksimal, kalau enggak ya otomatis bakteri-bakterinya akan nempel lagi dan kalian keringatan terus,” jelas dr. Tirta

“Ketika berkeringat tuh suhu tubuh akan stabil dan kalian mandi pun enggak masalah,” tambahnya.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama dr. Tirta juga membahas keefektifan penggunaan tissue magic ketika berolahraga khususnya saat mendaki gunung dan bersepeda. Ia menuturkan, penggunaan tisu tersebut memang bisa membuat otot kebas, namun bukan berarti otot tidak lelah.

Otot-otot yang kelelahan terjadi bukan karena sakit karena robek, melainkan karena berkumpulnya asam laktat.

“Jadi solusinya itu, kita harus berhenti untuk rehat. Tidak bisa memaksakan keadaan karena asam laktat itu bersumber dikarenakan adanya pemecahan glikogen akibat kita respirasinya anaerob,” jelas panjang lebar.

Mitos selanjutnya yang juga tak ketinggalan dibahas, yakni tentang banyak konsumsi suplemen protein membuat olahraga jadi semakin efektif. Dokter Tirta menerangkan, hal ini tidak selalu terjadi.

Suplemen protein akan bekerja secara maksimal apabila diimbangi dengan aktivitas olahraga yang stabil. Otot tidak akan berkembang, apabila konsumsi suplemen namun tanpa aktivitas fisik.

BACA JUGA:Idap Tumor Otak, Marcella Zalianty Jaga Ketat Pola Makan sang Anak 

Masih ada beberapa mitos lain yang dibahas oleh Dokter Tirta pada video kali ini. Buat yang penasaran, langsung saja cek videonya hanya di YouTube Channel Tirta PengPengPeng, ya!

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement