KABAR duka sedang menyelimuti mantan atlet pebasket, Wijaya Saputra atau akrab disapa Wijin, karena sang ayah, Tjitra Sidarma D (Acin) baru saja meninggal dunia di usia 73 tahun.
Wijin menyebutkan, sang ayah diduga mengalami serangan jantung. Sebelumnya sang ayah didiagnosa dokter kalau jantungnya telah melemah.
“Kalau saya tanya dokter ya memang jantungnya lemah. Mungkin kena serangan jantung, kami juga enggak ada periksa apapun, karena sudah pergi ya mau gimana," ujar Wijin saat ditemui di Rumah Duka Grand Heaven di Kawasan Pluit, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022).
Secara medis, serangan jantung yang punya nama medis Infark Miokard Akut adalah kondisi yang memang mengancam jiwa, terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terputus secara tiba-tiba, menyebabkan kerusakan jaringan.
Umumnya, terputusnya aliran darah ke otot jantung ini akibat ada penyumbatan di satu atau lebih arteri koroner. Penyumbatan bisa berkembang karena penumpukan plak, zat yang sebagian besar terbuat dari lemak, kolesterol, dan produk limbah seluler, atau karena gumpalan darah tiba-tiba yang terbentuk pada penyumbatan.
Banyak faktor risiko yang bisa menempatkan seseorang mengalami serangan jantung. Mari simak pembahasannya di bawah ini, seperti dilansir dari Healthline, Jumat (16/12/2022) yang sudah ditinjau secara medis oleh Angelica Balingit, MD.
• Punya kadar kolesterol jahat yang tinggi: Jika punya low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat yang tinggi dalam darah, maka risiko kena serangan jantung jadi lebih tinggi. Ini karena kolesterol LDL bisa menempel di dinding arteri dan menghasilkan plak, zat keras yang menghalangi aliran darah di arteri.
• Orang yang banyak makan makanan olahan: Ditambah juga dengan gorengan, daging dan produk susu yang mengandung lemak jenuh dan jenuh trans yang tidak sehat, berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, dengan diawali mengalami obesitas yang akhirnya bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
• Tekanan darah tinggi: Hipertensi bisa merusak arteri dan mempercepat penumpukan plak.
• Kadar gula darah tinggi: Punya kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan akhirnya menyebabkan penyakit arteri koroner.
• Merokok: Dengan merokok dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan menyebabkan kondisi dan penyakit kardiovaskular lainnya.
• Pertambahan usia: Risiko terkena serangan jantung meningkat seiring seseorang bertambah tua. Pria berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung setelah usia 45 tahun, dan wanita berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung setelah usia 55 tahun.
• Jenis kelamin: Pria memiliki risiko serangan jantung yang jauh lebih tinggi daripada wanita, dan kaum pria juga lebih sering mengalami serangan jantung di awal kehidupan.
BACA JUGA:Stroke Berkepanjangan, Berisiko Tinggi Sebabkan Kematian?
BACA JUGA:Makin Banyak Anak Muda Berisiko Tinggi Kena Darah Tinggi, Kenali Yuk Penyebabnya!
• Riwayat kesehatan keluarga: Seseorang lebih berisiiko mengalami serangan jantung jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini. Risiko Anda sangat tinggi jika memiliki anggota keluarga pria yang menderita penyakit jantung sebelum usia 55 tahun, atau jika punya anggota keluarga wanita yang menderita penyakit jantung sebelum usia 65 tahun.
• Malas gerak: Dengan berolahraga secara teratur, bisa membantu menjaga kesehatan jantung dengan membantu kita bisa mempertahankan berat badan yang pas serta menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.
• Penggunaan obat: Penggunaan obat-obatan tertentu, contohnya kokain dan amfetamin, dapat mempersempit pembuluh darah, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
• Preeklampsia: Jika memiliki riwayat preeklampsia, atau tekanan darah tinggi selama kehamilan, maka orang ini kemungkinan berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung di kemudian hari.
(Rizky Pradita Ananda)