Penurunan kematian ini, disebutkan lebih lanjut karena layanan sistem kesehatan sudah lebih stabil setelah begitu terganggu akibat Pandemi Covid-19, terutama di Afrika seperti Republik Demokratik Kongo, Niger dan Tanzania di mana penyakit ini paling umum, kata WHO dalam World Malaria Report 2022.
Kabar baiknya, penurunan kematian terjadi bahkan ketika jumlah infeksi malaria terus meningkat, meskipun pergerakannya melambat.
Namun, pada laporan yang sama WHO menyoroti adanya pendanaan yang lebih rendah untuk program penyakit malaria, contohnya distribusi kelambu berinsektisida sebagai alat pencegahan utama, karena pandemi dan kenaikan biaya. Pendanaan pada tahun 2021 mencapai hampir USD3,5 miliar, meski estimasi yang dibutuhkan menyentuh sebesar USD7,3 miliar.
BACA JUGA:3.825 Puskesmas Indonesia Tak Punya Dokter Gigi, Menkes: Lulusan FKG Jangan Cuma ke Kota Besar!
BACA JUGA:Digugat Orang Tua Pasien Ganggual Ginjal Akut, Begini Respon Kemenkes
(Rizky Pradita Ananda)