Sehubungan dengan temuan virus BtSY2 itu sendiri, ia meminta agar masyarakat tidak panik berlebihan terlebih dahulu. Menginga temuan virus BtSY2 hingga saat ini belum ditemukan pada manusia.
Meksi memang, sebagaimana dijelaskan para peneliti, virus ini bisa menginfeksi manusia jika virus BtSY2 memiliki domain pengikat reseptor, digunakan untuk menempel ke sel-sel manusia, mirip dengan SARS-CoV-2.
"Itu virus yang ditemukan di hewan (kelelawar), mirip virus SARs-COV-2. Masih di kelelawar, belum ditemukan di manusia, jadi tidak perlu panik," imbuh dr. Erlina
BACA JUGA:Duh! Pengidap HIV Lebih Berisiko hingga 51 Persen Kena Covid-19
BACA JUGA:China Akhirnya Longgarkan Aturan Covid-19 Pasca Demo Besar-besaran
Secara karakter, virus SARs-COV-2 seperti dijelaskan Kementerian Kesehatan, memang akan terus bermutasi dengan memunculkan berbagai varian baru, mulai dari Delta, BA.4 dan BA.5, dan kini XBB dan BQ.1.
Diungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dikutip dari kanal Youtube RRI Net Official, virus bermutasi adalah hal yang alami. Begitu pun dengan virus SARS-CoV-2, yang bermutasi terus dari yang Alpha, Beta sampai ke Omicron. Sebab mutasi ini adalah kejadian alami dari suatu mahkluk hidup.
(Rizky Pradita Ananda)