Perjalanan kembali Joko Tingkir ke Demak dilakukan dengan rakit yang hanya terdiri dari susunan beberapa batang bambu.
Saat akan melewati Kedung Srengenge yang masuk aliran Sungai Bengawan Solo, Joko Tingkir menghadapi hambatan karena adanya sekawanan buaya, kurang lebih berjumlah 40 ekor, yang menjadi penghuni dan penjaga kedung tersebut.
(Foto: Instagram/@elhachannel)
Yakin akan kekuatan dari timang pemberian sang guru, Joko Tingkir nekat mengayuhkan rakitnya memasuki kawasan Kedung Srengenge, bahaya pun mengancam ketika sekawanan buaya mengadang dan mengitari rakitnya.
Benar saja, buaya-buaya yang awalnya beringas seketika menjadi jinak di hadapan Joko Tingkir. Bahkan ke-40 buaya tersebut menjadi pengawalnya selama menyeberangi sungai.
(Rizka Diputra)