Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Joko Tingkir Taklukkan Pasukan Buaya Penunggu Sungai Bengawan Solo

Kiki Oktaliani , Jurnalis-Senin, 28 November 2022 |12:03 WIB
Kisah Joko Tingkir Taklukkan Pasukan Buaya Penunggu Sungai Bengawan Solo
Joko Tingkir, seorang ulama dan juga Raja Kerajaan Pajang (Foto: diarysejarah.files.wordpress.com)
A
A
A

SOSOK Joko Tingkir, mungkin sebagian orang sudah mengenalnya, orang terutama bagi masyarakat Jawa Tengah. Namun sedikit yang tahu siapa sebenarnya sosok Joko Tingkir ini.

Joko Tingkir atau dalam tradisi Jawa dikenal dengan nama Mas Karèbèt merupakan pendiri sekaligus raja atau Sultan pertama dari kesultanan atau Kerajaan Pajang tahun 1568-1582 dengan gelar kerajaan Sultan Adiwijaya atau Hadiwijaya.

Tak hanya berkuasa, tetapi Joko Tingkir juga dikenal memiliki kemampuan yang sakti mandraguna. Mengutip Sindonews, Kebo Kenangan atau Ki Ageng Pengging yang merupakan ayah Joko Tingkir menggelar pertunjukkan wayang yang dalangnya adalah Ki Ageng Tingkir.

Setelah sepuluh tahun kemudian, ayah Joko Tingkir dibunuh oleh Sunan Kudus karena dituduh memberontak terhadap Kerajaan Demak.

Sepeninggal ibunda Joko Tingkir, ia kemudian dibesarkan dan diangkat anak oleh janda Ki Ageng Tingkir. Sejak saat itulah ia dikenal dengan nama Jaka atau Joko Tingkir dan tumbuh sebagai pemuda tangguh.

Infografis Borobudur

Kesaktian dari Joko Tingkir tak terlepas dari pusaka berupa ikat pinggang (timang) Kyai Bajulgiling yang diberikan oleh sang guru, Ki Buyut Banyubiru atau Ki Kebo Kanigoro.

Karena konon katanya, timang tersebut terbuat dari bijih baja murni yang diambil dari dalam gumpalan magma lahar Gunung Merapi dan kulit buaya. Di mana dengan kekuatan gaibnya, bijih baja murni itu oleh Ki Banyubiru dibuat menjadi pusaka.

Kekuatan yang dimiliki dari ikat pinggang tersebut adalah kebal dari segala macam senjata tajam dan ditakuti semua binatang buas. Ditambah kekuatan rajah berkekuatan gaib yang diguratkan Ki Banyubiru di seputar timang berkulit buaya.

Masa itu, Joko Tingkir berguru kepada Ki Ageng Selo, dan Sunan Kalijaga, Joko Tingkir diminta untuk mengabdi ke Keraton Demak Bintoro, dan di sinilah ia melamar sebagai pengawal pribadi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement