Kunci utamanya ada di kecepatan waktu, sebab penyelamatan utama terjadi 24 jam setelah bencana, dan setelah itu peluang bertahan hidup akan terus berkurang setiap hari.
Julie Ryan, koordinator International Rescue Corps (IRC) yang berbasis di Inggris, mengatakan seseorang yang terperangkap dalam reruntuhan seperti korban gempa, idealnya bisa memiliki suplai oksigen dari dunia luar, dan akses ke air untuk bisa bertahan hidup sebelum akhirnya bisa diangkat dari reruntuhan tersebut.
Tidak hanya itu, suhu udara juga sangat berpengaruh. Sebab, jika area jebakan atau perangkap itu terlalu panas, manusia bisa kehilangan air lebih cepat. Ini bisa menipiskan harapan dan peluang untuk bertahan hidup.
(Rizky Pradita Ananda)