Kepala penyakit campak WHO, Patrick O'Connor mengatakan saat ini negara-negara di dunia harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin, karena untuk sementara kasus campak belum meningkat secara dramatis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Kita masyarakat dunia ada di persimpangan jalan. Ini ke depannya akan menjadi 12 sampai 24 bulan yang sangat menantang untuk mencoba memitigasi (campak) ini,” seru Patrick.
Patrick meng-highlight, adanya kombinasi berbagai faktor seperti social distancing yang berkepanjangan dan sifat siklus campak itu sendiri, jadi salah satu alasan kenapa saat ini belum ada ledakan kasus meskipun cakupan vaksinasi campak masih rendah. Namun Patrick memperingatkan, situasi ini bisa berubah dengan cepat, mengingat sifat penyakit campak sebagai penyakit yang sangat menular.
WHO sendiri sudah melihat ada peningkatan wabah besar yang mengganggu sejak awal 2022, meningkat dari 19 menjadi hampir 30 kasus pada September 2022.
BACA JUGA:WHO: Hampir Setengah Populasi Dunia Alami Penyakit Mulut
BACA JUGA:Jangan Lupa! WHO Sebut Wabah Cacar Monyet Masih Jadi Darurat Kesehatan Global
(Rizky Pradita Ananda)