WAKIL Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menyebut, wisata kesehatan menjadi contoh atau model pariwisata berkelanjutan yang dapat dikembangkan di Pulau Dewata.
“Ada kebutuhan untuk menggeser fokus dari pariwisata massal ke pariwisata berkelanjutan, contoh yang bisa kita coba adalah wisata kesehatan," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace dalam Focus Group Discussion (FGD) terkait parwisata kesehatan, mengutip Antara.
Dalam diskusi yang diadakan Dinas Pariwisata Provinsi Bali secara daring itu, Cok Ace menyebutkan potensi wisata kesehatan sangat besar. Ia meyakini bahwa Bali dapat memadukan unsur kesehatan dan rekreasi untuk menarik pengunjung.
"Saya yakin bahwa Bali dapat menawarkan layanan kesehatan yang baik karena kami memiliki sumber daya yang baik di bidang kesehatan. Ada banyak SDM hebat di Bali, rumah sakit kami juga berstandar internasional, dan Bali dikenal sangat ramah," ujarnya.
Selain itu, Wagub Bali menjelaskan kondisi udara dan air yang bersih, serta pemandangan alam indah yang bisa membantu wisatawan yang berobat merasa segar kembali dari banyaknya pikiran.

"Semua potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Bali sebagai tujuan wisata kesehatan terkemuka,” kata dia.
Adanya wisata kesehatan juga dinilai dapat menjadi nuansa baru bagi Indonesia. Dari data yang dihimpun Pemprov Bali, setiap tahunnya sekitar 2 juta orang Indonesia berkunjung ke negara lain untuk berobat.
"Ini menyumbang hampir Rp97 triliun. Sementara itu, data menunjukkan bahwa wisata kesehatan mungkin memiliki potensi pendapatan 179,6 juta dolar Amerika Serikat atau Rp2,58 triliun. Selain itu, pariwisata baru ini tumbuh pesat hingga 10,8 persen per tahun menurut Data Kesehatan Global dan dapat meningkat hingga 16 persen pada pertumbuhan tahun 2025," ujarnya.
Adapun tantangan dalam sektor pariwisata berkelanjutan ini adalah bagaimana cara mendapatkan kepercayaan dari wisatawan di masa pasca-pandemi Covid-19.