Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lesti Kejora Maafkan Rizky Billar Dikaitkan dengan Sindrom Stockholm, Apa Saja Gejalanya?

Kiki Oktaliani , Jurnalis-Selasa, 18 Oktober 2022 |09:00 WIB
Lesti Kejora Maafkan Rizky Billar Dikaitkan dengan Sindrom Stockholm, Apa Saja Gejalanya?
Lesti Kejora dan Rizky Billar, (Foto: Instagram)
A
A
A

KEPUTUSAN Lesti Kejora untuk memaafkan sang suami, Rizky Billar dan mencabut laporan atas tindak KDRT yang dilakukan Billar baru-baru ini ramai menuai pro kontra.

Sebagian besar masyarakat, kecewa dengan keputusan Lesti yang begitu saja memaafkan Billar. Bahkan di saat Billar sendiri, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pedangdut 23 tahun tersebut dengan terang-terangan menyebutkan ia menyakini peringai kasar suaminya tersebut akan bisa berubah.

Keputusan Lesti untuk tak memperpanjang kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Billar ini, kemudian dikaitkan dengan diri Lesti yang ramai disebut-sebut mengalami Sindrom Stockholm.

Sindrom Stockholm merupakan respons psikologis untuk ditawan. Orang yang mengalami sindrom ini, disebutkan membentuk hubungan psikologis dengan penculiknya dan mulai bersimpati bahkan menyayangi si pelaku.

 

(Foto: Instagram)

Sindrom Stockholm mencakup jenis trauma lain di mana ada ikatan antara pelaku dan orang yang disalahgunakan. Disebutkan lebih lanjut, banyak profesional medis menganggap perasaan positif korban terhadap sang pelakunya sebagai respons psikologis (mekanisme koping) yang dipakai untuk bisa bertahan selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan bertahun-tahun dari trauma atau pelecehan.

Nah, dilansir dari Cleveland Clinic, Selasa (18/10/2022) beberapa gejala dari Sindrom Stockholm ini sendiri meliputi misalnya, ada perasaan positif terhadap para penculik atau pelaku kekerasan, lalu punya rasa simpati untuk keyakinan dan perilaku sang pelaku, dan justru ada perasaan negatif terhadap polisi atau figur otoritas berwenang lainnya.

Tidak hanya itu, beberapa gejala lainnya dikatakan mirip dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang termasuk seperti mengalami flashback, merasa tidak percaya, jengkel, gelisah atau cemas, tidak bisa bersantai atau menikmati hal-hal yang sebelumnya biasa dinikmati, hingga kesulitan untuk berkonsentrasi.

 BACA JUGA:3 Gejala Bahaya Pasca-Benturan Kepala, Segera Bawa Pasien ke Rumah Sakit!

BACA JUGA:4 Gejala Varises, Salah Satunya Sekitar Pembuluh Darah Terasa Gatal

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement