TERDAPAT orang yang sangat suka bekerja keras, sehingga lama-kelamaan menjadi workaholic. Ia merasa ada yang kurang, jika tak pulang larut malam karena mengurus tumpukan pekerjaan.
Kalau Anda termasuk orang yang ciri-cirinya disebutkan di atas, maka Anda patut waspada. Sebab, jika terus-terusan bekerja berlebihan maka kesehatan jantung bisa kena imbasnya.
Apa kerja berlebihan ganggu kesehatan jantung?
Ya, bekerja berlebihan erat kaitannya dengan tingkat depresi, stres, dan kecemasan yang lebih tinggi. Pada akhirnya kondisi-kondisi tersebut, bisa berpengaruh pada kesehatan jantung yang kalau didiamkan berlarut-larut akhirnya dapat merusak organ jantung.
Sebagaimana dijelaskan Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Heartology Cardiovascular Center, dr.Radityo Prakoso, Sp.JP(K), bekerja berlebihan itu berhubungan dengan masalah mental seperti rentan stres, depresi, dan ansietas.
"Pada orang usia dewasa dengan depresi, stres, dan ansietas, mereka cenderung akhirnya merokok, obesitas, dan minim melakukan aktivitas fisik," terang dr. Radityo.
Tidak hanya itu, stres juga dapat memicu peningkatan tekanan darah yang mana kondisi tersebut, kata dr Radityo, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan/atau stroke.
BACA JUGA:Tips Dokter Mencegah Penyakit Jantung, Jalan Cepat Hingga Berkeringat
Artinya, bekerja berlebihan sampai akhirnya menglami stres, depresi, dan ansietas, bukan hanya menggerus kesehatan mental. Tapi berpengaruh juga pada kesehatan fisik secara menyeluruh, termasuk di dalamnya kesehatan jantung.