Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kopi Aroma Bandung Jelang Satu Abad, Laris Manis meski Nyaris Gulung Tikar

Fitri Rachmawati , Jurnalis-Minggu, 11 September 2022 |20:00 WIB
 Kopi Aroma Bandung Jelang Satu Abad, Laris Manis meski Nyaris Gulung Tikar
Kopi Aroma Bandung (foto: Fitri Rachmawati)
A
A
A

Nyaris Gulung Tikar

  

Widyapratama mengungkapkan, saat didirikan oleh ayahnya, Tan Houw Sian pada 1930, usaha ini dinamakan Koffie Fabriek Aroma Bandoeng. Widya merupakan anak tunggal Tan Houw Sian.

Meski sempat jatuh bangun, Koffie Fabriek Aroma Bandoeng sukses dan maju karena sangat menjaga mutu. Kopi produksi Tan Houw Sian digemari berbagai kalangan.

  kopi aroma

Namun, selama satu dekade, pada 1960 hingga 1970, bisnis kopi Tan Houw Sian tersendat. Ayah Widya semakin tua di sisi lain belum ada yang bisa diandalkan untuk membantu usaha. “Sudah berantakan tapi tidak sampai tutup. Masih cukup untuk makan keluarga. Tapi benar-benar goyah,” ungkap Widya.

Pada 1971, Widya –sang anak tunggal- yang baru menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran (Unpad), akhirnya melanjutkan usaha mendiang ayahnya. Dia membenahi semua lini usaha yang terbengkalai hingga kembali maju.

“Sekarang kondisinya sudah sangat stabil. Mudah-mudahan bisa maju terus dan berkah,” harapnya. 

(vvn)

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement