2. Perubahan hormonal
Kadar estrogen yang lebih tinggi dapat meningkatkan kebasahan vagina dengan menyebabkan kelenjar Bartholin memproduksi lebih banyak cairan. Orang yang menjalani perawatan hormon, seperti mereka yang menjalani terapi penggantian hormon, mungkin melihat peningkatan kebasahan vagina.
Beberapa orang menggunakan estrogen vagina untuk meningkatkan kebasahan vagina. Sebuah studi 2018 menemukan bahwa praktik ini tidak lebih efektif daripada menggunakan pelumas tradisional. Jadi bagi orang yang lebih memilih untuk menghindari perawatan estrogen, pelumas vagina dapat bekerja dengan baik.
3. Karena adanya infeksi jamur
Meski keluarnya cairan pada vagina adalah hal yang normal, namun jika cairan yang keluar adalah cairan bertekstur kental, berwarna putih, dan mirip keju cottage, bisa jadi kondisi tersebut disebabkan karena adanya infeksi jamur.