Kikusui meminta orang-orang menilai gambar wajah anjing dengan dan tanpa air mata. Hasilnya, mereka memberikan tanggapan lebih positif ketika melihat anjing dengan mata berkaca-kaca.
Temuan ini memperlihatkan produksi air mata anjing membantu menjalin hubungan yang lebih kuat antara pemilik dan anjing mereka. Menurut peneliti, tampaknya anjing mengeluarkan air mata dalam situasi yang dianggap bahagia oleh manusia.
Hanya saja, mereka belum menguji apakah anjing juga mengeluarkan air mata sebagai respons terhadap emosi negatif. Mereka juga belum tahu, apakah anjing mengeluarkan air mata ketika mereka kembali bertemu dengan anjing lain.
"Anjing telah menjadi mitra manusia, dan kita dapat membentuk ikatan. Dalam proses ini, ada kemungkinan anjing yang menunjukkan mata berkaca-kaca saat berinteraksi dengan pemiliknya akan lebih dirawat oleh pemiliknya," demikian kata Kikusui.
(Martin Bagya Kertiyasa)