Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Budaya Patriarki Masih Hambat Potensi Anak Perempuan di Indonesia

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Sabtu, 27 Agustus 2022 |10:33 WIB
Budaya Patriarki Masih Hambat Potensi Anak Perempuan di Indonesia
Ilustrasi Anak Perempuan. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Untuk itu, Titi mengatakan Kementerian PPPA terus berupaya menyuarakan kesetaraan gender sambil terus meningkatkan kualitas dan potensi para perempuan Indonesia melalui berbagai program.

"Tentu kami menggandeng banyak pihak untuk melakukan ini, termasuk melalui kampanye-kampanye. Kita juga memanfaatkan media sosial. Ketika kesetaraan gender itu sudah diperhatikan, kebijakannya sudah responsif gender, sudah ramah anak, produktivitasnya (perempuan) ternyata meningkat," ujar Titi.

Selain itu, Titi mengatakan pihaknya juga terus menyuarakan kesetaraan dalam pengasuhan. Artinya, pengasuhan anak tak boleh hanya dibebankan kepada perempuan sebagai ibu, tapi juga harus dilakukan oleh laki-laki sebagai ayah.

"Kami terus menyuarakan kesetaraan pengasuhan, artinya pengasuhan bersama, kecuali ya bagi perempuan yang jadi kepala keluarga atau single mom ya. Karena, keluarga kan harus memberikan dukungan pada perempuan-perempuan ini untuk menjalankan perannya," kata Titi.

"Bunda ini kan takdirnya melahirkan, menyusui, tapi mengasuh anaknya kan jadi kewajiban ayah dan bunda," imbuhnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement