Ade Rai menambahkan, orang sering menyangka keroposnya tulang di masa tua disebabkan jarang minum susu. Padahal terjadi karena kerapuhan otot. Kerja otot akan merangsangkan gerak tulang. Jika otot tidak digunakan, lama kelamaan akan rapuh. Tulang pun juga ikut-ikutan rapuh.

Tulang dan otot yang rapuh, membuat gerak semakin menurun di massa tua. Hal ini berdampak jauh pada metabolisme tubuh yang menjadi lebih lambat. Akhirnya kondisi ini mempengaruhi seluruh ‘pemegang saham’ dalam tubuh.
Lemak naik karena jarang bergerak kemudian mempengaruhi pembuluh darah dan organnya. Jantung bekerja lebih berat, pembuluh darah menjadi inflamasi peradangan. Oleh karena itu, otot perlu diperhatikan lebih untuk menjaga ketahanan tubuh di hari tua.
“Takdir benar di tangan tuhan. tapi umur di tangan kita,” ungkap Ade Rai mengutip perkataan Almarhum Pak Tepong, seorang binaragawan yang meninggal di usia 80 tahun.
(vvn)
(Kemas Irawan Nurrachman)