HIV banyak menyerang anak-anak muda akibat perilaku seks bebas yang tak terkendali. Kondisi ini cukup memprihatinkan. Bahkan Komisi penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mencatat penularan virus HIV AIDS didominasi oleh usia produktif yakni usia 20-29 tahun.
Tercatat hingga desember 2021, terdapat 12.358 pengidap HIV AIDS yang melakukan pelayanan kesehatan di kota Bandung.

HIV yang tidak diobati dengan baik bisa berkembang menjadi AIDS, jika sudah menjadi AIDS maka semakin sukar diobati.
HIV sendiri dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Orang yang terinfeksi HIV biasa dikenal dengan orang dengan HIV (ODHA).
Saat awal tubuh terinfeksi, biasanya tidak menunjukkan gejala. Kemudian gejala yang berat akan muncul setelah 5-10 tahun dari awal infeksi. Namun apabila tidak segera diobati, HIV dapat menyebabkan kasus Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Ini adalah suatu kumpulan gejala yang muncul akibat penurunan kekebalan tubuh pada stadium lanjut dari orang yang terinfeksi HIV, yang dikenal luas sejak tahun 1981.
"HIV terdapat dalam cairan tubuh ODHA berupa darah, cairan sperma, cairan vagina dan ASI. Seseorang dapat terinfeksi HIV, bila kontak dengan cairan tersebut," ujar Dokter Nadia.
Cara penularan virus HIV yang paling sering terjadi yaitu:
1. Seseorang melakukan kontak seksual yang berisiko tanpa menggunakan kondom dengan ODHA.
2. Kontak dengan darah atau cairan yang terinfeksi, melalui tusukan jarum dan alat suntik yang tidak steril, pemakaian jarum suntik secara bersama, dan produk darah yang terkontaminasi.
3. Penularan dari ibu dengan HIV ke bayi, pada masa kehamilan, persalinan dan saat menyusui.
4. Cara lain yang lebih jarang seperti tato, transplantasi organ dan jaringan, inseminasi buatan, tindakan medis semi invasif yang pada prinsipnya tidak menggunakan alat yang sekali pakai dan tidak steril.
BACA JUGA:Begini Rasanya Kena Covid-19, Cacar Monyet, dan HIV Sekaligus
5. Infeksi menular seksual (IMS) yang diidap seseorang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan HIV.