Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Fakta Tentang Vaksin Cacar Monyet yang Disetujui FDA, Salah Satunya Berbahan Virus Hidup

Asthesia Dhea Cantika , Jurnalis-Senin, 22 Agustus 2022 |15:22 WIB
4 Fakta Tentang Vaksin Cacar Monyet yang Disetujui FDA, Salah Satunya Berbahan Virus Hidup
Fakta Cacar Monyet (Foto:Reuters)
A
A
A

Vaksin ACAM2000 adalah vaksin mengandung virus hidup atau vaccinia yang dapat berkembangbiak. Penggunaan vaksin ini tidak sembarangan, sebab mekanismenya melalui Expanded Access Investigational New Drug (IND) FDA, yang memerlukan persetujuan berdasarkan informasi bersama dengan persyaratan IND tambahan.

2. Kelayakan vaksinasi

Kelayakan untuk vaksinasi monkeypox dapat berubah, seiring dengan berkembangnya wabah dan berdasarkan pasokan vaksin. Lalu siapa saja yang berhak dapat vaksin cacar monyet?

-Gay, biseksual, atau pria lain yang berhubungan seks dengan pria, dan/atau transgender, gender non-conforming, atau gender non-biner

-Usia 18 tahun ke atas

-Memiliki banyak pasangan seks atau anonim dalam 14 hari terakhir.

3. Sasaran yang menerima vaksin

Saat ini, CDC merekomendasikan orang-orang sebagai penerima vaksin adalah orang yang paling berisiko tertular cacar monyet. Hal ini termasuk golongan:

Orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien cacar monyet, seperti: keluarga, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.

Seseorang yang telah melakukan hubungan seks dengan penderita cacar monyet Seseorang yang bekerja di laboratorium dan menangani sampel orthopoxvirus. Anak-anak yang berusia di bawah 8 tahun.

4. Waktu pemberian vaksin

Vaksin cacar monyet diberikan sebelum seseorang tertular penyakit ini. Namun, penderita yang sudah tertular juga masih boleh menerima vaksin JYNNEOS atau ACAM2000.

Bahkan, CDC merekomendasikan agar vaksin cacar monyet diberikan dalam waktu 4 hari setelah terpapar. Hal ini untuk mencegah perkembangbiakan virus. Adapun rentang waktu pemberian vaksinasi yang adalah 4-14 hari setelah terpapar.

Demikian 4 fakta tentang vaksin cacar monyet yang disetujui FDA dan CDC untuk mencegah penyebaran.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement