Corday dan Girondin tidak setuju dengan pendekatan ini. Lalu Corday memutuskan membunuh Jean-Paul Marat, karena sudah bertindak terlalu radikal terhadap revolusi. Marat dipancung dengan tragis.
Corday akhirnya dijadikan tersangka. Dia diadili dan divonis hukuman mati. Empat hari setelah putusan sidang, Corday menjalani eksekusi. Ia dibawa ke tempat umum dan di depan masyarakat Paris saat itu, kepalanya dipancung oleh algojo.
Setelah kepala Charlotte Corday jatuh terpisah dari badan, algojo mengangkat kepala tersebut dan menampar pipinya.
Ternyata kepala Corday masih hidup. Wajahnya memperlihatkan ekspresi kemarahan. Sontak kejadian itu membuat semua orang yang menyaksikan eksekusi terkejut. Algojo yang menampar kepala Corday pun ketakutan. (sal)
(Salman Mardira)