"11 pasien reaktif pada pemeriksaan antibodi IgG SARS-CoV2. Ini menunjukkan bahwa pasien pernah terpapar SARS-CoV2 sebelumnya," terang Siti Nadia lagi.
Ia menjelaskan bahwa 12 dari 16 pasien probable tersebut, ternyata belum menerima vaksin Covid-19. Dengan ini, sekaligus menepis rumor yang beredar di masyarakat bahwa hepatitis akut ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
"Kami tegaskan sekali lagi di sini bahwa dari data ini menunjukkan bahwa tidak ada kaitannya antara vaksin Covid-19 dengan infeksi hepatitis akut, karena kebanyakan dari pasien probable itu bahkan belum menerima vaksin Covid-19," kata Siti Nadia.
Dijelaskan juga dalam paparan Siti Nadia, bahwa dari 16 kasus probable hepatitis akut didominasi pasien berusia di bawah enam tahun, yang mana memang masuk dalam kelompok belum bisa menerima vaksin Covid-19.
Dijelaskan lebih detail, pasien probable berusia nol hingga lima tahun sebanyak delapan orang, usia enam-10 tahun enam orang, dan 11-16 tahun dua orang. Diterangkan juga soalan jenis kelamin, yang mana kasus hepatitis akut ini ternyata lebih banyak dialami laki-laki yaitu sembilan kasus dan perempuan tujuh kasus.
BACA JUGA:Hepatitis Akut Masih Mengintai, Dokter: Jangan Tunggu Anak Menguning
BACA JUGA:Hepatitis Akut Masih Mengintai, Bunda Ini 10 Cara Pencegahannya!
(Rizky Pradita Ananda)