SAAT kita mengalami stres berat atau gelisah pasti akan susah tidur. Hal ini pun dialami oleh Nabila Ishma Nurhabibah saat menanti kabar soal nasib Emmeril Khan Mumtadz.
Menurut kerabatnya, Nabila sempat optimis bahwa Eril bisa pulang dalam keadaan selamat. Meski fakta berkata lain.
Sementara itu, Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja, RPSGT menjelaskan, gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko. Risiko tersebut antara lain kelelahan mental, tidak fokus, dan munculnya penyakit lain seperti hipertensi dan penyakit jantung.
“Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, seseorang perlu memerhatikan dua hal, yaitu jam internal dan durasi terjaga. Jam internal mengontrol siklus tidur-bangun 24 jam melalui pengaruh cahaya dan melatonin,” terangnya.
Lalu apa saja sih jenis gangguan tidur itu?
1. Night terror
Biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur, dengan gejala tiba-tiba bangun dengan teriakan, kepanikan atau menangis disertai ketakutan dan kecemasan. Penderita kadang terjaga, tetapi mengalami kebingungan dan disorientasi. Pada saat serangan, sulit dibangunkan atau ditenangkan.
Sedangkan nightmare adalah tidur dengan mimpi yang menakutkan. Akibat mimpinya yang menakutkan itu penderita akan terbangun dalam keadaan ketakutan. Mereka yang sering mengalami episode nightmare dalam hidupnya mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami gangguan skizofrenia, namun juga mereka ini adalah orang yang kreatif dan artistik.
2. Insomnia
Yaitu kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur. Keadaan ini adalah keluhan tidur yang paling sering dapat bersifat sementara maupun persisten.
Periode singkat insomnia paling sering berhubungan dengan kecemasan, baik yang berhubungan dengan pengalaman yang mencemaskan atau dalam menghadapi suatu pengalaman yang menimbulkan kecemasan.