Ada pula Langgar Dhuwur, masjid berusia 2 abad di kawasan ini yang disebut sebagai tempat mengaji Bung Karno.
Sebelumnya, rumah kediaman HOS Tjokroaminoto telah diresmikan menjadi museum oleh Pemkot Surabaya pada 27 November 2017.
"Di rumah HOS Cokroaminoto, Bung Karno juga sempat kos saat bersekolah di HBS (Hoogere Burgerschool Surabaya)," katanya.
Eri berharap, lewat museum itu, pelajar sekolah hingga wisatawan umum bisa belajar kehidupan Bung Karno, sehingga bisa sekaligus meneladani semangat Bung Karno.
"Semangat beliau (Bung Karno) bisa masuk ke dalam jiwa anak muda. Apalagi, Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan," katanya.
Baginya, ideologi Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia sudah seharusnya menjadi pelecut generasi milenial untuk berjuang.
"Kita harus berjuang agar merdeka dari kemiskinan dan pengangguran," ujarnya.
Tak hanya sekadar museum, mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menyebutkan, bahwa kawasan ini juga akan ditambah sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Selain produsen makanan, kami ajak para pengrajin cinderamata seputar Bung Karno," tuturnya.
(Kurniawati Hasjanah)