PENYAKIT bintitan pada anak bisa terjadi ketika anak mengalami infeksi pada kelopak mata. Bintitan ini ditandai dengan munculnya benjolan merah berisi nanah yang menyakitkan.
Bintitan pada anak terlihat seperti jerawat atau bisul karena memiliki bintik keputihan atau kekuningan. Istilah medis untuk bintitan adalah hordeolum, dapat muncul pada bagian atas, bawah, dalam, luar, maupun tepi kelopak mata anak.
Lalu, bagaimana penyebab dan gejala bintitan pada anak? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.
Selain menimbulkan rasa sakit, mata bintitan pada anak menyebabkan bengkak, akibat infeksi. Kelopak mata memiliki banyak kelenjar minyak yang membantu menjaga mata tetap lembab. Kelenjar ini dapat tersumbat oleh sel kulit mati dan bakteri. Akibatnya, minyak menumpuk di kelenjar dan tak bisa keluar.
Oleh sebab itu, muncul benjolan di kelopak mata atas atau bawah, yang menjadi merah dan bengkak karena infeksi. Tak hanya itu, mata bintitan pada anak juga dapat menyebabkan mata terasa nyeri dan berair secara tiba-tiba. Bakteri staphylococcus aureus disebut-sebut sebagai penyebabnya. Bakteri ini bersarang di dalam hidung.

Jika menyentuh lendir dari hidungnya, lalu menyentuh area mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka anak dapat mengalami infeksi bakteri staphylococcus ke kelopak mata.
Adapun gejala bintitan pada anak yang bisa orang tua perhatikan:
- Benjolan kemerahan di kelopak mata
- Benjolan termasuk tanda paling umum dari bintitan. Saat anak mengalami bintitan, maka tanda yang paling pertama terlihat yaitu benjolan kemerahan pada kelopak matanya. Benjolan tersebut biasanya berisi nanah yang akan keluar setelah beberapa hari.
- Pembengkakan di kelopak mata
- Setelah muncul benjolan kemerahan, umumnya terjadi pembengkakan pada kelopak mata anak. Pembengkakan dapat membuat mata anak terasa tidak nyaman.
- Sekitar kelopak mata berkerak