Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti Sebut Virus Zika Mutasi Lebih Kuat dari Virus Demam Berdarah

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Sabtu, 16 April 2022 |11:03 WIB
Peneliti Sebut Virus Zika Mutasi Lebih Kuat dari Virus Demam Berdarah
Ilustrasi Virus Zika. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

SEBUAH penelitian terbaru yang dilakukan para ilmuwan dan peneliti melihat adanya mutasi dalam virus Zika. Mutasi ini pun dikhawatirkan bisa memicu gelombang pandemi setelah Covid-19.

Peneliti melakukan pengamatan virus Zika secara mendalam melalui mutasi gennya. Diketahui bahwa virus ini bermutasi cepat saat berpindah dari sel nyamuk ke sel tikus dan beradaptasi di tubuh tikus. Bahkan, paparan virus tetap terjadi ketika tubuh tikus terinfeksi demam berdarah.

"Tikus yang kami paparkan demam berdarah ternyata tak mampu melawan mutasi virus Zika. Jika virus ini menyebar luas di masyarakat, risiko menjadi masalah besar amat mungkin terjadi," terang Prof Sujan Shresta, peneliti utama, berbicara pada BBC seperi dilansir dari laporan MSN, Sabtu (16/4/2022).

Virus Zika

Meski berisiko tinggi menyebar luas antarmanusia, Prof Shresta meyakini bahwa virus Zika tidak akan semasif Covid-19 efeknya pada manusia. "Ini karena virus Zika lebih mudah menyebar karena gigitan nyamuk, bukan melalui udara seperti yang terjadi pada infeksi Covid-19," tambahnya.

Ahli Biologi William Haseltine pun sepaham dengan Prof Shresta bahwa virus Zika memang berbahaya jika sudah menginfeksi manusia, tapi penularannya tidak akan semudah Covid-19. "Itu karena virus ini ditularkan paling umum lewat nyamuk, bukan manusia ke manusia," katanya.

Meski terkesan tidak berbahaya, peneliti menambahkan bahwa virus Zika ini memiliki efek buruk yang cukup berarti pada sistem neurologis manusia ketika infeksi berlangsung lama.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement