Dari bebatuan yang ada, katanya, masyarakat bisa mempelajari flora, fauna, manusia dan budaya yang semuanya saling terkait.
Di Indonesia saat ini ada 19 taman bumi nasional, enam di antaranya sudah diakui sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).
Keenam taman bumi tersebut adalah Gunung Batur di Bali, Gunung Sewu di Yogyakarta, Rinjani di Lombok, Ciletuh di Sukabumi, Belitung di Bangka Belitung dan Kaldera Toba di Sumatera Utara. Sementara Geopark Meratus masih dalam persiapan untuk diajukan sebagai UGG.
Hutan Kahung
Setelah puas menikmati pemandangan dari atas Bukit Matang Kaladan, pengunjung bisa langsung menuju ke Hutan Kahung. Hutan yang dalam istilah geologi merupakan serpentinite geoforest ini berada di Desa Belangian.
Desa ini bisa dijangkau dengan menyewa perahu klotok dari dermaga waduk Riam Kanan, waduk seluas 9.730 hektare yang membendung air dari delapan sungai di Meratus dan oleh PT PLN dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Perkampungan yang tampak rapi dengan jalan setapak sudah dicor menyambut pengunjung sebelum memasuki hutan Kahung. Dari dermaga desa, pengunjung bisa menyewa ojek menuju hutan, dengan menempuh perjalanan hanya sekitar 10 menit, melintasi perkebunan karet rakyat, persawahan dan jembatan kayu kecil.
Hingga masuk ke dalam hutan, disediakan jalan setapak dari paving block sehingga memudahkan pengunjung yang ingin berjalan kaki.
Kepala Badan Pengelola Geopark Meratus (BP Geopark Meratus) Nurul Fajar Desira mengatakan, berbagai macam flora unik dan langka masih bisa ditemukan di hutan ini, seperti anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis), jamur tudung pengantin (Phallus indusiatus), dan kantung semar (nepenthes sp).