Namun, sebelumnya pihak berwenang Jepang tahun lalu menangguhkan penggunaan beberapa dosis vaksin, kemudian diingat Moderna, setelah penyelidikan menemukan kontaminan baja tahan karat di beberapa botol.
BACA JUGA : Membandingkan Vaksin Pfizer Vs Moderna, Siapa Lebih Unggul?
Moderna melakukan penyelidikan dalam kemitraan dengan Takeda dan produsen Spanyol Rovi (ROVI.MC), yang mengoperasikan pabrik di mana kontaminasi terjadi.
"Stainless steel secara rutin digunakan pada katup jantung, penggantian sendi dan jahitan logam dan staples. Dengan demikian, tidak diharapkan bahwa injeksi partikel yang diidentifikasi dalam lot ini di Jepang akan mengakibatkan peningkatan risiko medis," kata Takeda dan Moderna dilansir Reuters, Minggu (9/4/2022)
Masalah kontaminasi ini diberitakan pada September 2021, menyita banyak perhatian setelah kementerian kesehatan mengatakan pada hari Sabtu bahwa dua pria, berusia 38 dan 30 tahun, meninggal pada Agustus dalam beberapa hari setelah menerima dosis Moderna kedua. Masing-masing telah menerima dosis dari salah satu lot yang ditangguhkan.
(Helmi Ade Saputra)