PATAH tulang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang meminta bantuan tukang pijat untuk mengatasi patah tulang ini.
Patah tulang atau juga disebut fraktur tulang dalam dunia medis tak bisa diabaikan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2018, di Indonesia tercatat angka kejadian fraktur sebanyak 5,5 persen, yang bisa disebabkan dari trauma, tekanan maupun kelainan patologis seperti osteoporosis.
Soal penyembuhan patah tulang dengan bantuan tukang pijat pun diluruskan oleh Ahli Orthopedi dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT. Menurut dia, masyarakat kurang tepat bila meminta bantuan tukang pijat untuk menyembuhkan patah tulang ini.
"Kita berikan pemahaman ke masyarakat, kalau terjadi fraktur atau patah tulang harus baiknya segera ke orthopedi."
"Kalau ke pengobatan alternatif, itu hanya menyambungkan tulang saja, tapi mungkin tidak berfungsi karena tidak pas posisinya," ujar pria yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PB IDI ini dalam keterangan Novosis Kalbe Farma.
Lebih lanjut dia menjelaskan deretan gejala patah tulang yang perlu diperhatikan. Gejala patah tulang yang khas yaitu nyeri, bengkak dan gangguan fungsi pada titik yang patah.
BACA JUGA:Waduh, Merokok Hambat Penyembuhan Patah Tulang
Selanjutnya, ketika mendatangi orthopedi, kondisi patah tulang akan dikembalikan atau reposisi, hingga dipertahankan sampai sembuh.
"Bukan menyambungkan tulang saja, tapi juga sendi dan otot dikembalikan fungsinya," bebernya.
dr Adib menjelaskan, pada tindakan operasi juga dibutuhkan bonegraft (pengganti tulang yang hilang) yang biasa disebut cangkok tulang.
Bone graft (cangkok tulang) telah umum digunakan untuk penggantian tulang yang hilang atau rusak pada berbagai kasus operasi fraktur atau patah tulang termasuk di Indonesia.