Bagaimana covid-19 memengaruhi sel dendritik selama infeksi?
Sel dendritik dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan fungsinya, di antaranya sel dendritik myeloid yang mengatur respons proinflamasi dan sel dendritik plasmacytoid yang menghasilkan interferon tipe I.
Plasma darah yang dikumpulkan dari pasien yang terinfeksi covid-19 akut mengungkapkan bahwa populasi kedua jenis sel dendritik secara signifikan lebih rendah. Ini disebabkan sel dendritik plasmacytoid berperan sebagai produsen utama interferon pada infeksi covid-19.
Baca juga: Potensi 80 Juta Orang Mudik pada Lebaran 2022, Kemenkes: Segera Vaksinasi Booster
Penelitian tersebut juga menyelidiki produksi molekul ini pada pasien covid-19 dan orang yang sehat. Hasilnya mencatat korelasi positif antara sel dendritik dan tingkat interferon.
Penelitian tersebut kemudian menghitung populasi sel dendritik dan penanda biologis terkait di antara pasien covid-19 dengan gejala ringan dan berat. Peneliti menemukan bahwa hanya ada korelasi ringan namun positif antara keparahan penyakit dan defisiensi sel dendritik.
Baca juga: Andin Alami Baby Blues Usai Melahirkan, Yuk Kenali Penyebab hingga Gejalanya
Pasien yang sembuh dari covid-19 sekira tujuh bulan sebelumnya dan pernah dirawat di rumah sakit dilibatkan dalam penelitian. Secara keseluruhan, mereka memiliki persentase sel dendritik myeloid yang lebih tinggi bagi mereka yang dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan orang yang sehat.
Jumlah sel dendritik plasmacytoid tetap sedikit, sementara produksi interferon juga terganggu pada pasien yang dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan subjek yang sehat.
(Hantoro)