Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, vitamin D berperan penting dalam mencegah gejala berat pasien covid-19. Studi ini melibatkan 1.176 pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada April 2020 sampai Februari 2021.
Baca juga: 5 Rahasia Menko Luhut Tetap Bugar dan Energik di Usia 74
Baca juga: Benarkah Mata Minus Makin Parah karena Sering Lepas Kacamata?
Penelitian tersebut juga mengungkap tingkat mortalitas pasien covid-19 dengan defisiensi vitamin D berkisar di angka 25,6 persen. Sedangkan tingkat mortalitas pada pasien covid-19 dengan kadar vitamin D yang mencukupi jauh lebih rendah yaitu 2,3 persen.
Untuk menjamin ketersediaan vitamin D, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memperbarui aturan. Sebelumnya di Indonesia hanya boleh diproduksi vitamin D dengan dosis 400 IU, tapi untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan maka dosis di atas 1000 IU sudah bisa diproduksi.
(Hantoro)