Earle mengatakan, keluarganya mendukung untuk melakukan hal tersebut. Namun, mereka berharap dirinya melakukan sesuatu yang sedikit lebih normal dan tenang.
Bagian favorit dari kapalnya adalah rak buku tahun 1920-an yang kini ditumpuk dari atas ke bawah. Hal ini menyebabkan Leviathan sedikit lebih berat di satu sisi. Earle juga menyukai sudut perapian yang bisa membuat situasinya lebih hangat di tengah cuaca dingin.
“Setelah kakek meninggal, kami menemukan beberapa alas perapian antik yang telah dia kumpulkan. Ayah saya menambahkannya ke perapian, jadi sekarang lebih istimewa. Senang mengetahui bahwa sebagian kecil dari perahu saya dibuat oleh keluarga saya," ujarnya.
Earle selalu menikmati spontanitas dalam hidupnya dan mengeklaim hasratnya untuk bepergian membuatnya membeli perahu tersebut.
“Pada tahun 2017, saya pindah ke Australia, tetapi tidak ingin terjebak di satu tempat dan akhirnya menjadi sangat tertarik untuk berlayar. Akhirnya membeli tiket sekali jalan ke Afrika Selatan untuk bergabung dengan kru perahu layar."
Kemudian Earle menghabiskan waktu enam bulan dengan berkeliling Atlantik selatan, berenang dengan hiu, mengunjungi bangkai kapal dan scuba diving. Bahkan dia juga mengunjungi sebuah pulau, di mana seorang pria telah tinggal sendirian selama 20 tahun hanya dengan penguinnya. Earle akhirnya membeli sebuah perahu layar dan mengadopsi seekor anjing, Leela, anjing campuran Gembala Jerman berusia empat bulan.
“Saya benar-benar ingin melakukan perjalanan melintasi Pasifik setelah merenovasi perahu, tetapi menyadari bahwa Leela benci berlayar. Leela akhirnya menjadi prioritas, dan saya berkompromi, menjual perahu layar, juga membeli perahu sempit pada tahun 2019," ujar Earle.
(Kurniawati Hasjanah)