Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Sejarah Kue Jahe Khas Natal yang Lezat

Wilda Fajriah , Jurnalis-Jum'at, 24 Desember 2021 |15:33 WIB
Mengenal Sejarah Kue Jahe Khas Natal yang Lezat
Kue jahe khas Natal (Foto: Readers digest Canada)
A
A
A

BAGI Anda yang pernah menyaksikan film Natal, pasti sudah tidak asing dengan hidangan berwarna cokelat yang biasa disebut gingerbread alias kue jahe khas Natal.

Kue jahe ini memang sudah menjadi budaya tersendiri untuk disajikan sepanjang Natal sehingga membuat suasana Natal makin hangat.

 Kue jahe khas Natal

Dilansir dari The Spruce Eats, Jumat (24/12/2021), ternyata kue jahe ini pernah digunakan orang Yunani dan Mesir kuno untuk tujuan upacara.

Kue jahe muncul di Eropa ketika Tentara Salib abad ke-11 membawa kembali jahe dari Timur Tengah untuk para juru masak bangsawan untuk bereksperimen.

Ketika jahe dan rempah-rempah lainnya menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat, kue jahe mulai populer.

Resep kue jahe Eropa awal terdiri dari kacang almond, remah roti, air mawar, gula, dan tentu saja, jahe. Pasta yang dihasilkan ditekan ke dalam cetakan kayu.

Cetakan kayu ini semacam papan cerita yang menceritakan berita hari itu, memuat rupa raja, kaisar, dan ratu baru, atau simbol agama. Sehingga kue jahe khas Natal bentuknya unik dan seperti simbol cerita.

Kue jahe yang sudah jadi, kadang didekorasi dengan cat emas yang dapat dimakan atau lapisan gula putih datar untuk menonjolkan detailnya.

Pada abad ke-16, orang Inggris mengganti remah roti dengan tepung, dan menambahkan telur dan pemanis, menghasilkan produk yang lebih ringan.

 Baca juga: Lima Tips Mempercantik Kue Jahe Natal

Kue jahe yang diikat dengan pita sangat populer di berbagai acara Natal, dan ini menjadi tanda cinta.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement