JAKARTA - Jelang perayaaan Natal, yuk cari tahu makna di balik hiasannya.
Dekorasi berwarna merah dan hijau menjadi bagian dari perayaan Natal yang tak bisa dipisahkan, mulai dari pohon cemara, kaus kaki sinterklas hingga lampu.
Simbol-simbol Natal tersebut ternyata memiliki arti khusus dan sudah menjadi tradisi sejak masa lampau. Berikut ini adalah beberapa arti dan cerita di balik hiasan yang biasa digunakan saat Natal, dikutip Good House Keeping.
Karangan bunga
Christmas wreaths atau karangan bunga berbentuk lingkaran ini biasanya diletakkan di depan pintu masuk.
Di Eropa Utara, kaum pagan percaya bahwa matahari adalah roda yang berguling dari Bumi selama musim dingin, dan menghiasi rumah mereka dengan roda yang dihiasi tanaman hijau dan lampu untuk membujuk matahari kembali ke arah mereka selama titik balik matahari musim dingin.
Ketika mereka mulai masuk agama Kristen, karangan bunga menjadi simbolisme baru. Lingkaran hijau dan tak terputus mengingatkan mereka akan kasih abadi Allah dan keselamatan yang dibawa Yesus ke dunia.
Permen tongkat
Pada tahun 1670, seorang choirmaster di Cathedral of Cologne tidak dapat mencegah anggota paduan suara berbicara selama latihan untuk presentasi Nativity Scene yang akan datang, jadi dia ingin membagikan peppermint stick (suguhan populer saat itu) untuk membuat mereka sibuk masing-masing.
Dia meminta pembuat permen setempat untuk membengkokkannya menjadi bentuk kait gembala, untuk mengingatkan anak-anak bahwa Yesus adalah "gembala yang baik" yang menjaga kawanannya tetap aman. Permen berbentuk tongkat ini tersebar di seluruh Eropa, dan masih digunakan sampai sekarang.