Kaum perempuan dapat menjadi sangat efektif di garis depan sebagai penjaga perdamaian karena mampu terhubung dan membangun kepercayaan dengan perempuan lain di komunitas yang kemungkinan saling bermusuhan.
Ketegangan antara pasukan keamanan di Burkina Faso dan warga sipil sering kali memuncak, dengan banyak warga sipil mengatakan takut dengan pasukan keamanan yang sering datang dari berbagai wilayah dan kelompok etnis negara di Afrika tersebut.
Llani Kennealy adalah salah seorang komandan pasukan keamanan dan perdamaian perempuan (Women Peace and Security) PBB.
“Memiliki perempuan yang berperan di garis depan, berinteraksi di sekitar dan dalam komunitas merupakan faktor penting bagi perdamaian yang berkelanjutan ketika kita berurusan dengan sejumlah pemberontakan, kita berurusan dengan kelompok-kelompok suku yang berbeda di lapangan. Itu sangat penting.”

Odette Some, seorang mahasiswi di sebuah universitas di Ouagadougou, mengatakan panutan seperti Moyenga mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan yang secara tradisional dilakukan oleh laki-laki sekaligus berkontribusi pada pembangunan negara.
“Ia adalah inspirasi bagi semua perempuan. Kita juga bisa berharap dapat melakukan hal yang telah ia lakukan dan menirunya. Bahkan jika tidak menjadi seorang pilot, (kita dapat melakukannya) dalam profesi lain juga.”
Moyenga mengatakan kini dia merasakan beban tanggung jawab untuk tampil dan mendorong para perempuan untuk mengambil peran yang secara tradisional dilakukan oleh laki-laki, apa pun profesi mereka.
(Salman Mardira)