TES PCR dan antigen menjadi dua tes yang paling umum dilakukan dalam pemeriksaan Covid-19. Kedua jenis tes ini pun berbeda penggunaannya di kehidupan.
"Kalau tes Antigen, ini direkomendasikan untuk masyarakat yang aktivitas sehari-harinya bertemu dengan orang-orang baru, misalnya para artis. Itu saya apresiasi sekali ketika stasiun televisi memberitahu bahwa setiap crew yang bertugas di suatu program televisi, semua sudah diswab antigen," kata Dokter Spesialis Patologi Klinik dr Basti Andiyono, SpPK(K), di Live Instagram Okezone Stories, Kamis (18/11/2021).
Dokter Basti menjelaskan, pada kondisi tersebut, tes Antigen memang diperlukan karena hasil yang cepat. Meski, jika ingin melakukan tes PCR tidak disalahkan. "Namun, kalau PCR kan perlu waktu sampai hasilnya keluar beda dengan Antigen yang lebih cepat," sambungnya.
Dokter Basti menekankan, itu yang menjadi pembeda antara PCR dan Antigen. Termasuk juga soal proses pengujiannya di mana PCR itu melewati 4 tahapan yang tidak dilakukan Antigen.
Jadi, untuk tes PCR itu, setelah sampel diambil dengan proses swab, sampel kemudian di-treatment di laboratorium untuk diesktraksi. Setelah itu, sampel diuji di suatu alat PCR, sampai akhirnya hasil keluar.
"Alasan-alasan itu yang kemudian menjawab pertanyaan mengapa tes PCR dan Antigen harganya disamaratakan saja. Saya bisa jawab tidak bisa karena komponen yang dilibatkan kedua tes itu berbeda dan tentunya alat yang dipakai pub berbeda," tambah dr Basti.
Baca juga: PCR Syarat Perjalanan Bisa Berlaku Lagi, Luhut: Jangan Bilang Tak Konsisten
Ia menambahkan, tes Antigen itu sebetulnya sama dengan tespack kehamilan. "Itu alat yang dipakai untuk tes kehamilan, itu tergolong dalam rapid test, dan harganya murah kan? Bisa dibeli dengan mudah juga. Sama dengan self test Antigen Covid-19 bisa dibeli dengan mudah dan relatif murah harganya. Sedangkan PCR sekali lagi, memerlukan prosedur pengujian yang panjang serta alatnya tidak murah," jelas dr Basti.
(Dyah Ratna Meta Novia)