TINDAKAN operasi estetika pada area kewanitaan sudah bukan rahasia umum lagi dikerjakan saat ini. Alasannya karena beberapa perempuan mau memiliki Miss V seperti sebelum melahirkan, misalnya.
Dalam dunia operasi plastik Miss V, ada 3 jenis operasi yang dapat dipilih yaitu vaginoplasty, labiaplasty, dan hymenoplasty. Ketiga jenis operasi Miss V tersebut punya fungsinya masing-masing.
"Vaginoplasty untuk mengencangkan, labiaplasty merapikan Miss V, dan hymenoplasty kembali perawan," papar Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik The Clinic Beautylosophy, dr Risa Crisanti, SpBP-RE, di acara Intimate Talk Show, baru-baru ini.
Soal alasan para pasien menginginkan tindakan operasi Miss V, menurut dr Risa, karena mereka ingin organ intimnya terlihat tetap indah sekalipun sudah melahirkan 2 sampai 3 anak. Kemudian, tentu ini berkaitan juga dengan upaya si istri menjaga keharmonisan rumah tangga.
"Ada juga alasan medis, yaitu karena labia Miss V yang terlalu besar, kadang ini membuat si perempuan tidak merasa nyaman karena labia-nya seperti tertarik-tarik dan menimbulkan rasa sakit. Tentu, kami bantu masalah tersebut," paparnya.
Baca Juga : Sama-Sama Kencangkan Miss V, Ini Beda Magic Chair dengan Vagina Rejuvination
Segala bentuk tindakan operasi tidak akan lepas dari yang namanya efek samping. Hal itu juga bisa terjadi pada operasi Miss V.
Baca Juga : 2 November 2021 5 Cara Jaga Area Kewanitaan Supaya Bersih dan Terhidrasi
Karena itu, dr Risa sangat menyarankan bagi perempuan yang baru saja menjalani operasi Miss V, baik itu vaginoplasty, labiaplasty, atau hymenoplasty, untuk menjalani 3 hal berikut ini:
1. Memastikan kebersihan area Miss V dengan sangat baik. Jangan biarkan bakteri jahat ada di sana, karena ini bisa memicu masalah baru di organ kewanitaan terlebih baru melakukan tindakan operasi yang sangat rentan terpapar bakteri jika tidak dijaga kebersihannya.
2. Disarankan juga untuk tidak melakukan hubungan badan selama 4-6 minggu pasca operasi. "Ini penting karena kami ingin memastikan jaringan baru yang dibentuk benar-benar sempurna. Karena itu, persetujuan suami-istri diperlukan sebelum operasi dilakukan," kata dr Risa.
3. Tidak menjalani aktivitas berat selama 2-3 hari. "Aktivitas berat di sini seperti lari, naik motor, atau berolahraga berat. Kalau sekadar jalan itu masih boleh," tambahnya.
(Helmi Ade Saputra)