Suku Kreung di Kamboja memiliki tradisi unik untuk anak gadis saat mencari jodoh. Penduduk etnis ini mempunyai pemikiran yang terbuka dalam urusan seks.
Menjalani seks bebas bukan berarti etnis Kreung tidak menghargai harkat dan martabat wanita. Mereka menghargai emansipasi wanita, dimana para wanita memiliki hak sepenuhnya untuk memilih siapa yang dapat menjadi jodohnya kelak.
Melalui tradisinya, orangtua sengaja membangun gubuk cinta bagi anak perawan mereka saat mencapai masa pubertas antara 13-15 tahun.
Sang ayah akan membangunkan gubuk berbahan bambu, yang terpisah dari rumah keluarga sehingga anak gadis bisa bersosialisasi dan bereksperimen dengan anak laki-laki secara pribadi.
Baca Juga:
Tips dari Pramugari, Begini Cara Atasi Lapar di Pesawat saat Penerbangan Panjang
Wow! Usai PPKM Darurat, Penumpang Pesawat Melonjak hingga 2,8 Juta dalam Sebulan
Setiap harinya mereka akan dikunjungi oleh pacar-pacarnya. Meskipun adat di sana memperbolehkan melakukan hubungan seks sebelum menikah, namun suku Kreung juga memiliki aturan.
Aturan itu yakni mereka hanya boleh melakukan hubungan seks dengan orang yang mereka cintai pada saat itu.