Nyatanya, beberapa geisha 'palsu', yang telah menempuh jalan prostitusi selama perang, juga berkontribusi pada 'kebingungan' tersebut. Sinema dan sastra telah membantu memperkuat sejumlah klise. Film Memoirs of Geisha sering disebut sebagai contoh.
Melansir laman Tsunagu Japan, pada abad 18, jumlah geisha mencapai ribuan, sayangnya hal ini tidak lagi terjadi. Saat ini setidaknya kurang dari 200 geisha yang masih eksis.
Pelatihan yang sulit, kewajiban untuk mengorbankan masa muda mereka, ketidakmampuan untuk memulai sebuah keluarga atau menikah (kecuali Anda meninggalkan profesi), dan kurangnya privasi ialah beberapa di antara penghalang bagi mereka yang menginginkan menjadi geisha.
Baca juga: Festival Onda Matsuri, Ritual Minta Kesuburan Diwarnai Adegan Seksual
(Geisha, Foto: Instagram/@d17529)
Kebanyakan orang bingung membedakan geisha dengan oiran, yang merupakan pekerja seks atau PSK kelas atas.
Memang ada segelintir dari geisha yang terjerumus ke dunia prostitusi, namun secara teknis mereka adalah seorang penghibur, dan mereka paling geram jika disebut sebagai pemuas nafsu para lelaki hidung belang.
(Rizka Diputra)