HARI Osteoporosis Sedunia diperingati setiap 20 Oktober tiap tahun. Ternyata hingga saat ini masih ada kesalahpahaman di masyarakat terkait dengan osteoporosis. Banyak yang menganggap osteoporosis hanya masalah pada lansia, namun ini adalah pemahaman yang salah.
Sebagaimana diketahui, osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kekuatan tulang, sehingga tulang mudah patah. Osteoporosis menjadi penyebab 8,9 juta kasus patah tulang setiap tahun. Bahkan setiap tiga detik terjadi satu kasus patah tulang.
Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KRmengatakan patah tulang menyebabkan rasa nyeri, disabilitas, deformitas, dan kematian. Osteoporosis disebabkan oleh massa tulang puncak.
"Nutrisi dan latihan fisik yang baik sejak usai dini dapat meningkatkan pencapaian massa tulang puncak. Salah satunya dengan mencukupi kalsium dan vitamin D. Kebutuhan tiap hari untuk usia > 50 tahun kalsium 1.000 mg dan vitamin D 600 IU," terang dr. Bagus.
Adapun latihan fisik atau olahraga sesuai usia yang dianjurkan meliputi:
1. Anak-anak dan remaja
Meningkatkan kepadatan tulang 1-6 persen setiap enam bulan.
Minimal 40 menit setiap hari.
Olahraga weight bearing, berjalan, berlari, skipping, dll.
Baca Juga : Kunci Cegah Osteoporosis, Rutin Olahraga dan Penuhi Kecukupan Nutrisi
2. Dewasa
Mencegah penurunan massa tulang, kekuatan otot, dan postur tubuh.
Minimal 30-40 menit, sebanyak 3-5 kali seminggu.
Latihan fisik, weight bearing, tahanan, disesuaikan secara individual.
3. Lanjut usia
Mempertahankan tonus dan kekuatan otot, memperbaiki keseimbangan.
Minimal 30-60 menit latihan aerobik sedang setiap hari. 150-300 menit per minggu.
Tergantung usia dan kondisi kesehatan, bersifat aerobik, tahanan dan weight bearing ringan.
(Helmi Ade Saputra)