Posko itu dilengkapi pesawat radio yang terhubung ke Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB di Padang, KSOP dan Pol Air sehingga jika terjadi bencana di pulau wisata, informasi bisa cepat tersampaikan kepada pihak terkait untuk segera direspons secepatnya.
Radio tersebut juga terkoneksi dengan penggiat bencana seperti RAPI dan ORARI yang bisa menyebarluaskan informasi secepatnya untuk di tanggapi pihak terkait.
Pendirian Posko PB di Pulau Pagang karena pulau itu merupakan salah satu tempat wisata idola wisatawan dan ramai dikunjungi terutama pada saat liburan.
Tidak kurang 500 wisatawan datang menikmati keindahan pulau saat liburan. Jumlah itu biasanya bertambah beberapa kali lipat saat Lebaran. Kendati dalam dua tahun pandemi Covid-19 jumlah kunjungan jauh menurun.

Pulau Pagang dengan luas sekitar 12 hektare itu juga memiliki bukit dengan ketinggian 37 meter dari permukaan laut yang cocok untuk tempat evakuasi bagi wisatawan jika terjadi tsunami. Karena tersedia tempat penginapan, pulau itu juga cocok untuk tempat evakusasi bagi wisatawan di pulau-pulau wisata di kawasan sekitar.
Untuk lebih memudahkan BPBD bekerja sama dengan pengelola pulau yang ditunjuk sebagai operator karena selalu stand by di lokasi setiap hari. Jika ditunjuk personel khusus untuk menetap di lokasi dikhawatirkan tidak bisa standby 24 jam.