Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Studi Ungkap Rahasia Panjang Umur: Jadi Pendengar yang Baik!

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Kamis, 16 September 2021 |17:00 WIB
Studi Ungkap Rahasia Panjang Umur: Jadi Pendengar yang Baik!
Ilustrasi (Foto : Timesofindia)
A
A
A

MENJADI pendengar yang baik dibuktikan melalui studi dapat membuat seseorang lebih panjang umur. Sifat ini ternyata tak hanya baik untuk suatu hubungan, baik dengan pasangan maupun sahabat atau orangtua.

"Studi baru menunjukkan bahwa pentingnya memiliki sistem dukungan sosial dan jadi pendengar yang baik saat ada yang curhat mampu membuat umur lebih panjang," ungkap jurnal Jama Network Open yang diterbitkan American Medical Association, dikutip Kamis (16/9/2021).

Pendengar yang Baik

Mendengarkan segala macam ungkapan sahabat atau orang terkasih lainnya, meski itu sekadar ocehan ringan atau gosip tetangga, membuat seseorang didengar dan itu amat berarti. Hal tersebut diketahui dapat membangun apa yang disebut dengan ketahanan kognitif.

"Ketahanan kognitif sendiri adalah kemampuan otak untuk menyangga penyakit dan pulih dari trauma. Ketahanan ini berkembang ketika Anda memiliki seseorang yang benar-benar dapat diajak ngobrol," tegas penelitian tersebut.

Baca Juga : 5 Kebiasaan Orang Jepang yang Bikin Mereka Panjang Umur

Jika otak memiliki struktur yang berkembang dengan baik, ketahanan kognitif ini dapat mengimbangi tantangan kesehatan fisik dan mental. Bahkan, dapat melindungi seseorang dari kondisi seperti Alzheimer dan masalah demensia lainnya.

Bagaimana studi dilakukan?

Studi ini meminta 2.171 orang dewasa untuk mendokumentasikan tingkat sosialisasi mereka berdasarkan lima jenis: mendengarkan, memberi nasihat, kasih sayang, dukungan emosional, dan kontak yang cukup.

Menggunakan mesin MRI, peneliti menemukan bahwa peserta yang mendengarkan hasilnya lebih mendukung peningkatan ketahanan kognitifnya yang lebih tinggi.

"Hasil studi ini sangat menarik karena efek persahabatan belum diteliti sebagai faktor pencegahan potensial dalam kondisi seperti Alzheimer," kata peneliti.

Pendengar yang Baik

Di sisi lain, Psikolog Irene S. Levine, menerangkan bahwa ketika Anda mampu mengekspresikan kegembiraan dan frustasi, dan merasa didengarkan serta diterima, itu salah satu dasar dari persahabatan yang erat.

"Kita semua ingin merasa dipahami dan dapat berbagi kepada orang lain tanpa harus berpura-pura. Sahabat atau orang terkasih tidak hanya dapat membantu Anda memecahkan masalah, tetapi mereka yang mampu mendengarkan akan lebih minim stres," katanya, dikutip dari HuffPost UK.

"Pada beberapa kasus sahabat ingin sekali bisa membantu, tetapi pada momen tertentu, cukup mendengarkan saja itu sudah bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik dan bahkan bisa dianggap menyelesaikan masalah," tambah Levine.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement