Tak ada yang benar-benar tahu sejak kapan tradisi dua bahasa Ubang dimulai. Akan tetapi sebagian besar penduduk setempat meyakini bahwa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa sebagai orang Ubang dan memberi mereka dua bahasa yang berbeda.
Antropolog Chi Chi Undie meyakini bahwa kedua bahasa itu adalah hasil dari 'budaya dua jenis kelamin' di mana pria dan wanita bersosialisasi pada dua bidang yang terpisah dan hidup di dunia terpisah yang jarang bersatu.
Namun, dia mengakui ini adalah teori lemah, karena budaya dua jenis kelamin hadir di banyak bagian Afrika, tanpa perbedaan bahasa untuk pria dan wanita.
Saat ini, ketika kata-kata bahasa Inggris terus memasuki leksikon anak muda di Nigeria, dua bahasa Ubang terancam hilang selamanya.
Baik bahasa pria maupun wanita tidak tertulis, jadi mereka berdua bergantung pada orang-orang muda yang mewariskannya ke generasi berikutnya.
(Rizka Diputra)