Didiet juga mengungkap bagian paling menantang dalam proses mendesain masker. Dia memutar otak agar desain yang dibuat itu benar-benar bisa mendukung manusia pemakainya.
"Walau bukan masker medis, diharap tetap bisa mendukung para nakes dalam keseharian mereka," katanya.
"Saat mereka di jalan atau di luar area ruang kesehatan. Jadi hal ini harus bisa menjadi sesuatu yang dibanggakan,secara desain harus unik dan berbeda dari biasanya," ujar Didiet.
Fenny Kusnaidy, perwakilan Sasa Inti juga bangga karena bisa ikut berpartisipasi dalam mendesain masker. Masker ini diharap menyemangati para tenaga medis dan relawan.
"Sehingga mereka terus optimis bahwa perjuangan mereka akan menyelamatkan banyak orang," tutupnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)