Menurut Al Jazeera, Heydari berhasil melarikan diri dari Kabul dan mencapai Prancis lima hari lalu, didorong oleh ketakutan bahwa dia tidak akan diizinkan bekerja di bawah rezim Taliban.
"Kematian hanya datang sekali, saya tidak takut mereka membunuh saya," katanya. "Yang saya takutkan adalah dikurung, tidak bisa keluar dan melanjutkan pekerjaan saya."
Postingan Twitter itu pun kini menjadi viral. Banyak pengguna lain yang membagikan ulang kiriman tersebut. Banyak juga yang memberikan dukungan kepadanya, termasuk salah satu tokoh Indonesia, Dr. Henri Subiakto.
"Serangan teror Bandara Kabul, terlepas dari janji perdamaian Taliban, adalah beberapa alasan mengapa warga Afghanistan mati-matian berusaha meninggalkan negara itu sambil meninggalkan segalanya," kata seorang pengguna Twitter saat menanggapi postingan tersebut.
"Saya berharap kamu aman dan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik di tempat baru. Saya sangat simpati kepada seluruh warga Afghanistan, terlebih kamu. Semoga beruntung," tulis Dr. Henry.
(Helmi Ade Saputra)