ATALIA Praratya, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, positif covid-19 meski sudah mendapat dua suntikan vaksin. Ibu Cinta –sapaan akrabnya– memberi tahu kabar ini melalui unggahan di akun media sosialnya.
"Hari pertama masih kaget, baru dikabari, bingung ketularan di mana. Memang saya ketemu banyak sekali orang dan masyarakat, tapi mudah-mudahan saya berharap teman-teman dan juga orang yang dekat dengan saya tidak ada satu pun yang tertular ya," kata Atalia, seperti dikutip dari unggahannya, Senin (19/4/2021).
Baca juga: Terpapar Covid-19, Istri Ridwan Kamil Sempat Kaget dan Bingung
Istri Ridwan Kamil tersebut positif covid-19 dengan status tanpa gejala. "Tidak terasa apa-apa. Penciuman normal. Hanya kemarin kepala sedikit pening, saya pikir karena kehujanan," terangnya.
Atalia Praratya diketahui mendapat vaksin covid-19 pertama pada 4 Maret, lalu suntikan kedua didapatkan pada 18 Maret. Meski Atalia positif, sang suami Ridwan Kamil dan anak-anaknya dinyatakan negatif.
Menjadi pertanyaan yang selalu meresahkan masyarakat, kenapa orang yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin tetap bisa terpapar covid-19?
Perlu dipahami bahwa vaksin covid-19 yang ada saat ini telah terbukti mampu mengurangi kesakitan seseorang jika dia terinfeksi covid-19. Namun soal mencegah penularan, sampai saat ini penelitian masih dilakukan.
Baca juga: Istri Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ridwan Kamil Non-Reaktif
Artinya, seseorang yang sudah divaksin dua dosis, dia masih ada kemungkinan terinfeksi. Nah, saat dia terinfeksi, vaksin bekerja menurunkan kesakitan dari gejala-gejala yang mungkin dialami si pasien. Hal tersebut pun terjadi pada Ibu Cinta. Saat terinfeksi covid-19, dia tanpa gejala.
Pemerintah melalui Satgas Covid-19 maupun Kementerian Kesehatan tidak pernah henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat yang sudah divaksin untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Penggunaan masker masih harus menjadi prioritas, termasuk menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Para peneliti mengatakan mayoritas populasi mengembangkan kekebalan penuh dalam 14 hari setelah dosis kedua vaksin diberikan. Tetapi, tampaknya bagi sebagian lainnya membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mendapat tanggapan antibodi penuh," tulis laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, seperti dilansir laman Fox 2 Detroit.