Hal ini berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah menginput 21,7 juta nomor ponsel siswa dari total 44 juta murid di seluruh Indonesia.
"Mereka yang belum memiliki smartphone tentu akan merasakan kesulitan untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh dan bahkan terancam putus sekolah karena tidak punya fasilitas belajar online," terang Audrey,
Oleh karena itu, guna membantu mengatasi tantangan tersebut, pihaknya memberikan bantuan berupa ratusan paket smartphone dan kuota internet kepada siswa-siswa SD yang tidak memiliki fasilitas belajar online melalui sekolah-sekolah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Lampung, dan Samarinda.
"Smartphone didonasikan tersebut akan menjadi inventaris sekolah untuk dipinjamkan kepada siswa yang memiliki keterbatasan fasilitas dalam proses sekolah online," kata Audrey.
Sementara itu pemerintah terus melakukan vaksinasi Covid-19 kepada para guru di berbagai wilayah di Tanah Air. Jika semua guru sudah divaksin Covid-19, maka pemerintah akan mengizinkan sekolah tatap muka kembali dibuka. Apalagi sudah banyak anak yang merasa bosan dan sedih karena tak bisa bertemu dengan teman-temannya di sekolah seperti dulu.
(Dyah Ratna Meta Novia)