WAKIL Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), Anton Sumarli menyebut, imbauan pemerintah yang melarang masyarakat untuk mudik tahun ini demi mencegah lonjakan kasus positif Coid-19 bisa jadi peluang meningkatkan staycation.
"Tentunya larangan mudik ini akan membuka peluang bagi hotel untuk mendapatkan sales volume dengan opsi staycation dari masyarakat," kata Anton.
Di sisi lain lanjutnya, larangan untuk berlibur akan mempengaruhi para operator wisata di berbagai daerah, termasuk pulau Bali yang betul-betul bergantung kepada wisatawan.
Baca juga: Mudik Dilarang, Ini Solusi Sandiaga Uno bagi Pelaku Usaha Parekraf
"Kita berharap libur lebaran boleh dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat seperti PCR dan lain sebagainya," lanjutnya.
Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menerima imbauan larangan mudik oleh pemerintah tapi di sisi lain berharap pemerintah membantu pelaku di industri wisata agar arus kas bisa tetap berjalan lancar dengan intervensi dan dana stimulus.
Pemberlakuan larangan mudik berlaku pada 6-17 Mei 2021 bagi seluruh masyarakat, termasuk aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri, karyawan swasta maupun pekerja mandiri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melakukan mudik pada momentum libur lebaran tahun ini guna menekan penyebaran Covid-19.