Lalu, risiko juga sama tingginya bagi wanita yang memang memiliki keluarga yang juga mengidap mioma rahim alias faktor keturunan. Remaja yang memulai menstruasi pertamanya terlalu dini dan pola hidup yang kurang sehat juga bisa memicu munculnya mioma.
Namun, terang Dokter Aripin, tidak semua kelainan menstruasi dikarenakan mioma rahim, bisa juga dikarenakan faktor indung telur (kista ovarium), sehingga penting untuk setahun sekali medical check up atau evaluasi ultrasonografi (USG) untuk deteksi dini kelainan di organ kewanitaan.
"Gejala yang sering terjadi jika perempuan memiliki mioma dalam rahim, yakni perdarahan menstruasi lebih banyak dengan durasi yang lebih lama dibandingkan dengan haid yang normal," ungkapnya.
Gejala lain yang dapat timbul adalah perut yang membesar atau teraba adanya benjolan yang membesar. Bisa disertai, buang air kecil menjadi lebih sulit atau sering sebagai akibat dari adanya tekanan benjolan di rahim pada bagian kandung kemih. Atau bahkan kesulitan dalam hal buang air besar.
Ketika pengidap miom melakukan hubungan intim, maka akan timbul rasa nyeri pada bagian rahim, pun ketika tidak sedang berhubungan badan, rasa nyeri bisa tetap terasa, terlebih kala masa haid datang. Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi gangguan kesuburan.
(Dyah Ratna Meta Novia)