Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai selama masa pandemi, kesadaran masyarakat untuk mengobati penyakit di luar Covid-19 menurun secara drastis. Salah satu penyakit dengan penurunan temuan kasus terbanyak adalah tuberkulosis (TBC).
Indonesia menjadi negara dengan beban TBC terbesar kedua setelah India. Dan menurut data Kemenkes, saat ini terdapat 316 rakyat Indonesia dari 100 ribu yang terkena TBC. Tentunya penyakit yang menyerang saluran pernapasan manusia ini juga harus mendapatkan perhatian penting.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Kemenkes harus terus melakukan tindakan promotif dan preventif di bidang TBC. Hal ini wajib dilakukan sambil menjalankan program-program yang bersifat kuratif. Ia pun menjelaskan secara singkat tentang upaya yang bakal dilakukan Kemenkes.
“Preventif ini adalah hal-hal yang sifatnya important, sementara kuratif adalah hal yang urgent. Promotif jauh lebih murah, sementara kuratif itu lebih mahal. Promotif ini sifatnya lebih masif, sementara kuratif sifatnya lebih sedikit,” terang Menkes Budi, Dalam acara Puncak Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia’, Rabu (24/3/2021).